Webinar “Pengaruh Covid-19 Terhadap UMKM Indonesia”- Central China Normal University

Pada tanggal 10 Maret 2022, Dr. Yi Ying berkesempatan untuk menjadi pembicara dalam webinar yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian Pertukaran Antar Masyarakat RRT-RI Central China Normal University, dengan peserta mahasiswa S2. Topik webinar ini adalah pengaruh Covid-19 terhadap UMKM Indonesia, dan terbagi menjadi 3 dasar pembahasan, yaitu penjelasan mengenai perusahaan kecil dan menengah di Indonesia, dampak pandemi pada perusahaan kecil dan menengah di Indonesia, dan strategi pemerintah Indonesia. Pembicara pertama-tama menyuguhkan gambar-gambar pengusaha kecil dan menengah yang ada di negara Indonesia, kemudian memberikan penjelasan mengenai jenis-penis pengusaha tersebut. Usaha kecil dan menengah dibagi menjadi jenis, yaitu ukuran tengah, kecil, dan mikro.

UMKM memiliki peranan penting yang menopang perekonomian Indonesia, dan kontribusinya kepada PDB Indonesia mencapai 61.07%. Menurut data, UMKM di Indonesia sangat terpukul dengan adanya pandemi Covid-19. 56.8% UMKM kondisinya buruk. Sangat drastis dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid -19 yang kondisinya 72.7% baik, dan sisanya biasa saja. Dikatakan bahwa Pandemi Covid-19 paling mempengaruhi tiga aspek dalam UMKM, yaitu akomodasi dan makanan/minuman, transportasi, dan jasa lainnya. Sebanyak 50% dari UMKM juga memutuskan untuk tutup, dan sisanya harus beroperasi dengan omset yang menurun.

Menurut hasil survey pada Mei 2020, sampai Agustus 2020 sebagian besar UMKM masih beroperasi secara terbatas, hanya 28% yang beroperasi dengan normal, dan sebanyak 6% berhenti beroperasi. Pada tahun yang sama, hasil survey juga menunjukan bahwa 56% UKM mengalami penurunan penjualan, 22% bisnis mengalami kesulitan mendapatkan pinjaman, 15% bisnis kesulitan dalam mendistribusikan barang, dan 4% perusahaan kesulitan mendapatkan bahan baku.

Dr. Yi Ying kemudian menjelaskan pemerintah Indonesia untuk menangani hal ini. Presiden Joko Widodo membentuk Komisi Penanggulangan Pandemi dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), yang rencana kerjanya mencakup penanganan masalah kesehatan dan ekonomi terkait pandemi Covid-19. Untuk mempercepat pemulihan ekonomi, Presiden Joko Widodo juga mengatakan yang paling dibutuhkan dalam waktu dekat adalah meningkatkan pengeluaran konsumsi rumah tangga dengan mendorong pengembangan usaha kecil dan menengah. Upaya untuk meningkatkan kapasitas UMKM menuju era digital sendiri yaitu mempromosikan digital marketing dari UMKM Indonesia, memberikan pinjaman, dan insentif pajak.


 

Sekarang, keadaan mulai berubah menjadi lebih baik, dengan kapasitas menabung bertambah menjadi 6-7% pada kuartal kedua tahun 2021. Pelaku bisnis cenderung mempertahankan strategi adaptif seperti mengubah standar, memodifikasi produk dan menemukan saluran pemasaran baru.