Digitalisasi Pendidikan Tinggi: Belajar dari Taiwan & Sharing Bermakna dengan Atase Pendidikan Papua

Pada tanggal 2 November lalu, Taiwan Studies BINUS University mengadakan webinar internasional berjudul “Digital Transformation in Higher Education”. Kemajuan teknologi dan dunia pendidikan tinggi merupakan hal yang kini tak lagi dapat dipisahkan dan harus berjalan beriringan. Dengan cepat dan pesatnya laju teknologi, dapatkah semua bidang dunia pendidikan mengikuti transformasi atau segala perubahan yang terjadi di dalamnya? Pada webinar kali ini, tiga pakar pendidikan hadir menjadi pembicara untuk menjawab tantangan ini, yaitu Dr Chaerun selaku Atikbud Indonesia untuk Papua New Guinea, Professor Chong Tien Song dari Singapore, dan Professor Liu Jen Ming dari NKUST Taiwan. Dari BINUS University, Dr Sani Muhammad Isa juga membagikan sharing mengenai digitalisasi pendidikan di BINUS University yang telah mempermudah BINUS University dalam mengelola pendidikan hingga dapat menjadi intitusi pendidikan yang terkenal karena teknologinya.

Prof Chong Tien Siong dari Singapore membagikan pengalamannya berhadapan dengan teknologi dalam bidang yang ia tekuni, jurnalistik. Mulai dari perubahan media tradisional hingga media online, semua telah dilalui oleh Prof Siong dan beliau mengemukakan setiap masa memiliki tantangan tersendiri. Informasi berita yang kini hadir di dalam teknologi memiliki potensi misinformation dan disinformation yang besar. Namun, teknologi juga membawa dampak yang bermanfaat, seperti penyampaian Infodemic, yaitu informasi saat pandemic, dengan lebih cepat dan penyajian data yang lebih akurat untuk dilihat publik.

Professor Liu Jen Ming dari NKUST (National Kaoshiung University of Science and Technology) membagikan pengalaman transformasi digital dalam bidang yang beliau kuasai, yaitu teknologi perikanan. Seiring dengan berkembangnya teknologi perikanan yang beliau kembangkan, cara mengajar kepada mahasiswapun kini juga telah mengalami perubahan. Bahkan, telah terdapat ruang kelas VR (Virtual Reality) untuk proses belajar-mengajar di Taiwan. Menurut Prof Liu, edukasi mengenai AI(Artificial Intelligence) merupakan agenda penting dalam pendidikan teknologi di Taiwan. Prof Liu juga berpesan bahwa era E-learning akan terlaksana di Taiwan dalam waktu 2 tahun ini. Karena teknologi, arah riset pun telah banyak berganti dan Prof Liu menjelaskan juga bagaimana mengidekan riset yang tepat dan terpakai untuk dunia akademik dan user industry. Tak lupa Prof Liu juga mengingatkan pentingnya riset dan social impact benefit bagi masyarakat.

Dr Chaerun Anwar selaku Atikbud untuk misi di Papua New Guinea juga membagikan sharing bermaknanya mengenai pengalaman beliau dalam bidang pendidikan yang sudah ditekuni selama beberapa dekade. Dr Chaerun menjelaskan tentang “The Hyperconnected world” dimana teknologi telah mengubah pedagogi dunia pendidikan juga kurikulumnya, dan dengan itu mengubah skillset pelajar. Dibutuhkan penyesuaian materi pembelajaran dan assessment terhadap pendidikan yang mengalami banyak perubahan karena teknologi. Bagi para pendidik, Dr Chaerun menyarankan untuk melakukan constutivist approach terhadap pelajar agar pelajar mampu mengidentifikasi kebutuhan belajar mereka yang baru, dan tentu para pelajar juga harus lebih aktif. Teknologi telah mulai dan akan terus memberikan perubahan besar pada dunia pendidikan dan ini dapat dirasakan oleh generasi pelajar muda.

Seminar ini dimoderatori oleh Dr Irmawan Rahyadi selaku faculty member dari BINUS University. Acara ini menuai atensi yang besar baik dari kalangan mahasiswa dan publik, sebanyak 402 audiens hadir secara daring. Tak hanya mahasiswa Indonesia, beberapa mahasiswa asing juga aktif mengikuti webinar hingga selesai. Semoga ilmu yang dibagikan dapat bermanfaat untuk semua kalangan yang ingin mengembangkan digitalisasi pendidikan.

Taiwan Studies BINUS University
(www.twsn.org)