Kelas Chinese Composition Tidak Melulu Begitu: Sebuah Catatan Pengajaran Mata Kuliah Mengarang
Semester ini, salah satu mata kuliah yang diampu adalah Chinese Composition-2. Sebelum minggu perkuliahan dimulai, saya berpikir bagaimana menjadikan kelas ini, yang notabene-nya adalah kelas yang “membosankan”, karena kurang lebih hanya membahas artikel atau tulisan, kemudian melihat format atau gaya bahasa, kemudian mahasiswa diminta untuk membuat essay sejenis.
Setelah melihat beberapa referensi jurnal ilmiah, akhirnya saya berinisiatif untuk menggabungkan metode pembelajaran gabungan, yaitu dengan menggabungkan language input dan output berdasarkan “language from input and output theory”. Dimana mahasiswa diminta pada saat melakukan input (mendengar/membaca), melalui proses pembelajaran bahasa kedua (second language) melakukan output (berbicara/menulis).
Pada perkuliahan minggu pertama, pada topic “introducing and describing place”, saya membahas contoh model karangan di textbook, kemudian saya meminta mahasiswa untuk mencari gaya bahasa yang sesuai untuk karangan jenis ini. Sesudah itu, saya membagi mahasiswa menjadi beberapa kelompok, kemudian meminta mereka untuk menggambarkan peta berdasarkan contoh karangan yang ada di buku mengenai lapangan sekolah.
Didukung oleh fasilitas kelas yang memadai, dimana empat sisi tembok dapat ditulis, mahasiswa dengan antusias mengerjakan project yang saya arahkan. Setelah melakukan input(membaca), mahasiswa juga melakukan output dengan cara menggambar peta lokasi tertentu dan juga mempresentasikan kepada kami dalam bahasa Mandarin.