Tian Tan – Temple of Heaven by Agustinus Sufianto
Tian Tan – Temple of Heaven
by Agustinus Sufianto
Salah satu objek wisata terkenal di Beijing, Tiantan atau dikenal dengan sebutan Temple of Heaven adalah tempat dimana para kaisar dinasti Ming dan Qing memberikan persembahan kepada penguasa langit yang dikenal oleh bangsa China dengan sebutan Huangtian Shangdi (皇天上帝).
Tian Tan mulai didirikan pada tahun 1406 jaman dinasti Ming, pada tahun ke 4 dari pemerintahan Kaisar Yongle dan selesai pada tahun 1420, jadi seluruh proses pembangunan memakan waktu 14 tahun. Biasanya dalam setahun, Kaisar pergi sebanyak tiga kali yaitu di musim semi, musim panas dan musim dingin untuk memohon penguasa langit agar memberkati tanaman-tanaman yang sudah ditanam supaya dapat menghidupi rakyat dan ritual ini di tutup dengan mengucap syukur atas kebaikan Penguasa langit karena tanaman-tanaman dapat dituai dan dinikmati oleh seluruh rakyatnya.
Bangunan Tian tan yang terutama ada 3, yaitu: Qinian Dian (祈年殿), Qiongyu Dian (穹宇殿 ) dan Huanqiu Tan (寰丘坛).
Mari kita lihat bersama-sama bangunan-bangunan utama ini.
- Qinian Dian.
Qinian Dian adalah bangunan utama di Tian Tan. Bangunannya berbentuk bundar yang melambangkan langit. Bangunan Qinian Dian berdiri di atas 3 tingkatan yang terbuat dari batu pualam putih (汉白玉) setinggi 6 meter. Bangunan Qinian Dian sendiri total ketinggiannya adalah 32 meter dengan diameter 30 meter. 3 Bulatan atapnya dari paling atas sampai bawah sebelumnya berwarna biru yang melambangkan surga, kuning yang melambangkan bumi dan hijau yang melambangkan semua mahkhluk di bumi, kemudian warnanya mengalami pergantian menjadi biru semua untuk lebih menekankan penghormatan pada surga.
Didalam bangunan ini ada 4 tiang yang berukiran naga dimana tiang ini melambangkan 4 musim. Ditengah-tengahnya terdapat papan nama dari kayu yang tertulis Huangtian Shangdi. Setelah kita keluar dari pintu gerbang areal Qinian Dian , kita bisa melihat suatu lapangan luas,yang mempunyai 3 jalur jalan menuju bangunan Qi Nian Dian tempat di mana kita baru melihat-lihat. Jalur yang tengah dinamakan Shendao (神道), kaisar tidak diperbolehkan berjalan melalui jalur tengah ini. Kaisar dan keluarganya berjalan di jalur timur yang dinamakan Yudao (御道) kearah bangunan Qinian Dian (di sebelah kiri kita kalau kita berjalan meninggalkan areal Qinian dian) dan pejabat-pejabat yang ikut melalui jalur barat yang dinamakan Wangdao (王道). Jalan seluas 30 meter dan se panjang 360 meter yang yang menuju Qinian Dian dari arah selatan ke utara ini dinamakan Jembatan Danbi (丹陛桥) dan ujung jalan di selatan dan utara ternyata berbeda 2 meter tingginya.
Perbedaan ketinggian ini melambangkan Kaisar sedang menempuh perjalanan ke langit untuk memohon berkat. Uniknya adalah kita tidak merasakan jika sedang berjalan naik karena memang didesain untuk tidak membuat sang Kaisar lelah untuk melakukan perjalanan panjang menghadap langit.
Mungkin ada yang bertanya mengapa dinamakan jembatan, padahal mirip jalan besar dan bukan jembatan? Sebenarnya di bawah jalan besar ini kita bisa melihat lubang jembatan. Fungsi lubang jembatan di bawah jalan itu adalah untuk membawa hewan yang akan dijadikan korban persembahan dari arah barat ke timur sehingga tidak melewati jalan besar di atas karena dikuatirkan akan mengotori jalan di atas tersebut.
Diujung jalan kita akan melihat tempat kecil dimana biasanya ditempat kecil itu didirikan tenda sementara. Di tempat itu, Kaisar selain harus membasuh tangannya, dia juga harus menanggalkan jubah kekaisarannya yang berwarna keemasan dimana baju tersebut melambangkan kekuasaannya dan menggantinya dengan jubah berwarna biru sebelum menghadap Penguasa langit.
- Qiongyu Dian
Bangunan ini adalah tempat menaruh papan nama Huang Tian Shang Di dan papan nama dewa-dewa lain yang lebih rendah kedudukannya dari Huang Tian Shang Di. Dinding yang mengelilingi tempat ini berbentuk bulat melingkar. Karena keunikan bentuknya, dinding tersebut dapat menyebabkan resonansi suara. Jika salah satu teman kita berbicara pelan di salah satu ujung dinding dan kita menempelkan telinganya di ujung dinding yang satunya, maka sekalipun letaknya agak jauh tapi bisa terdengar suara teman kita yang berbicara tersebut. Dinding tersebut dinamakan Hui yin bi (回音壁).
3. Huanqiu Dian
Huanqiu Tan inilah tempat dimana pada musim dingin sang Kaisar menutup tahun dengan pengucapan syukur atas tanaman yang sudah dipanen. Huanqiu Tan inilah tempat sesungguhnya diadakan upacara penyembahan kepada penguasa langit karena dalam catatan-catatan sejarah dinasti sebelum zaman Ming dan Qing, terdapat bangunan serupa tetapi tidak sebagus yang berada di dalam Tiantan ini.
Bangunan ini berbentuk bundar dan terdiri dari 3 tingkat dan tiap empat arah mata angin ada 3 tingkat tangga menuju ke atas. Setiap tingkatan terdiri dari 9 buah anak tangga dan ketika kita berjalan sampai diatas, kita akan melihat tonjolan ditengah yang dinamakan Tianxin Shi (天心石) dan bundaran pertama yang mengelilingnya terdiri dari 9 buah ubin, bundaran ke 2 terdiri dari 18 ubin yang merupakan kelipatan 9, demikian juga dengan yang ke 3 dan ke 4.
Mengapa di tempat ini angka 9 begitu ditonjolkan?
Menurut teori Yinyang, angka 9 melambangkan angka tertinggi dari unsur Yang. Langit tempat dimana penguasa surga bertahta masuk dalam unsur Yang, sedangkan bumi masuk dalam unsur Yin. Angka 9 adalah angka tertinggi dari angka ganjil dimana angka ganjil termasuk dalam unsur Yang. Maka angka 9 ini mengandung maksud bahwa langit mempunyai kuasa tertinggi.
Menghadap penguasa langit merupakan hal yang sangat penting, maka kaisar harus mengikuti prosedur dimana kaisar harus menghadap Penguasa langit dengan hati yang siap dan bersih. Kaisar diwajibkan untuk menjalani 3 puasa, yaitu puasa makan daging, puasa terhadap urusan kamar dan puasa minuman keras. Selain itu kaisar diwajibkan untuk menyendiri dulu di dalam satu ruangan dan harus membersihkan dirinya sebelum menghadap ke penguasa langit.
Agustinus Sufianto-D3423