Kunjungan ke Industrial and Technology Research Centre (ITRI), Ministry of Science and Technology (MOST), Taipei

Pada tanggal 18 Oktober 2018, , Prof. Tirta Nugraha Mursitama (International Relations Department) dan Ms. Yi Ying (Chinese Studies Department) berkunjung ke ITRI, MOST, Taipei. Kunjungan disambut oleh Prof. Yang Ray dan tim. Diskusi dilakukan untuk membahas bagaimana kolaborasi antara industri dan dunia perguruan tinggi dalam riset. Prof Yang menjelaskan jika semua biaya riset berasal dari Ministry of Economic Affair (MOEA). Dana tersebut diberikan untuk dikelola oleh MOST untuk megadakan riset untuk mendorong pertumbuhan industri dan perekonomian Taiwan. Riset yang dilakukan adalah berdasarkan kebutuhan industri. Setelah itu, pengajuan proposal riset kepada MOST dan proposal yag diajukan direview oleh beberapa pakar.

ITRI memiliki beberapa bagian yang memiliki tugas khusus. Ada bagian yang bertugas mengumpulkan kompetensi para peneliti di perguruan tinggi dan pada saat pengajuan proposal, bisa melibatkan peneliti atau dosen dari perguruan tinggi. Selain itu di ITRI ada bagian yang membantu meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan dari penelitian pada dosen atau professor di perguruan tinggi  agar sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan industri. Pada umumnya produk yang dihasilkan perguruan tinggi masih di bawah standard dari industri. Oleh karena itu ITRI memberikan pendampingan pakar kepada peneliti perguruan tinggi. Karena penelitian berdasarkan kebutuhan industri, sehingga semua produk yang dihasilkan dari riset perguruan tinggi, bisa digunakan oleh industri.

Kunci dari kesuksesan adalah manusia, organisasi dan budaya kerja. ITRI dibangun dengan semangat membantu industri untuk meningkatkan perekonomian negara. Kerelaan berkorban serta loyalitas manusia menjadi kunci terpenting dalam keberhasilan. Selain itu juga dibutuhkan seorang pemimpin yang tegas dan bertangan besi sehingga apa yang diputuskan oleh pemimpin, itulah yang dijalankan. Hal ini tidak bisa dipelajari begitu saja. Meskipun teknologi bisa dibeli, akan tetapi budaya yang sudah tertanam dan mengakar serta mendarah daging tidak bisa ditiru.