Summer Camp Beijing Yang Tidak Terlupakan

            Pada Juli 2016, saya mengikuti kegiatan Summer Camp yang diadakan di Beijing, China selama 3 minggu. Kegiatan Summer Camp ini diselanggarakan oleh Beijing International Chinese Colege (BICC). Kegiatan ini merupakan Summer Camp ke- dua yang telah diadakan BICC. Program ini pun tersebar luas diseluruh dunia dan diikuti oleh sekitar 200 lebih peserta dari berbagai Negara. Summer Camp ini merupakan kegiatan yang sangat direkomendasikan, disana kami disediakan tempat tinggal, uang saku, kelas belajar, waktu jalan-jalan dengan fasilitas yang sangat baik. Selain itu, kami tidak hanya belajar bahasa mandarin tetapi juga diajak untuk mengenal budaya Tiongkok.

            Saat sesampainya disana, kami dijemput oleh panitia BICC yang sekaligus merupakan dosen yang mengajar kami selama disana. Sebelumnya, semua peserta masing-masing telah dibagi untuk kelas berdasarkan tingkat HSK yang telah diambil. Jumlah kelas pada kegiatan Summer Camp ini sebanyak 8 kelas, dimana disetiap kelasnya memiliki 2 dosen yang akan jadi pembimbing kami. Kegiatan belajar yang kami lewati disana tidak hanya belajar didalam kelas setiap harinya, kami juga belajar kesenian Tiongkok seperti Kaligrafi, Paper Cutting, Face Painting, dan yang tak terlupakan juga adalah melakukan kegiatan home visit ke salah satu rumah penduduk di sana. Home visit ini diadakan dengan tujuan agar kami semua dapat berkomunikasi baik dengan penduduk luar, mengetahui keadaan di luar kampus, mengetahui kebiasaan yang dilakukan orang Tiongkok dikesehariannya. Rumah yang dikunjungi setiap kelas pun juga berbeda, yang saya kunjungi adalah rumah di sebuah desa yang disana kami diajarkan cara membuat pangsit. Kami menghabiskan waktu sampai sore untuk membuat pangsit, dan mengobrol juga bermain game disana.

            Selain itu, BICC juga menyediakan hari dimana kami diajak keluar untuk jalan-jalan ke tempat terkenal dan bersejarah di Tiongkok seperti Great Wall, Forbidden City, Summer Palace dll. Kami tidak hanya pergi untuk melihat-lihat, pada waktu pergi ke Summer Palace, kami semua diberikan permainan untuk mendapatkan hadiah diujung gerbang. Permainan tersebut adalah mengumpulkan tanda tangan setiap dosen yang dapat ditukarkan dengan sebuah souvenir. Ini merupakan salah satu cara yang unik untuk mengelilingi seluruh wilayah Summer Palace tanpa rasa lelah karena berjalan ditengah keramaian dan teriknya matahari.

            Tidak hanya tempat wisata, kami juga diajak untuk berbelanja di pusat pembelajaan di sana. Salah satunya adalah Wang Fu Jing, disana saya juga belajar untuk berkomunikasi dengan pedagang disana, belajar cara menawar harga, menanyakan harga, warna, dll. Adapun kegiatan yang lain dikampus yang merupakan tugas akhir kami, yaitu membuat majalah dinding untuk masing-masing kelas. Disini semuanya kompak demi membuat karya terbaik kelas kami, bahkan kami membuatnya sampai larut malam dan dilanjutkan pagi hari. Kegiatan terakhir yang kami lakukan sebelum pulang adalah mengikuti ujian. Ujian yang diikuti berupa ujian tertulis dan lisan.

            Sesampainya di minggu ketiga, sampai juga lah pada moment sedih perpisahan. Sebelum diadakan upacara penutupan, diselenggarakan lah beberapa lomba per-kelas . Lomba tersebut terdiri dari Bulu Tangkis, Tarik Tambang, Tennis Meja. Kami perkelas juga diminta untuk mengadakan pertunjukan dalam pengisian acara di pesta perpisahan. Setiap kelas pun menyumbang 3-4 acara. Acaranya sangat meriah, semua peserta dari berbagai Negara pun terlihat sangat kompak. Sampailah pada hari terakhir yang diisi dengan acara penutupan, semua peserta berpakaian formal, dan dibagikan lah sertifikat peserta Summer Camp dan juga hasil ujian, serta pembagian penghargaan bagi pemenang lomba.

            Setelah mengikuti upacara penutupan, peserta pun satu per satu kembali ke Negara masing-masing. Kebetulan pada saat itu, saya dan teman saya adalah peserta yang pulang terlebih dahulu di bandingkan teman lain di kelas. Saat itu pun dipenuhi dengan kesedihan dan haru, dosen yang sangat perhatian membantu kami memesan mobil untuk ke bandara pada malam hari, dan juga teman kelas dan dosen mengantar kami sampai ke gerbang.  Disana juga kami semua saling berpelukan, menangis. Saya berpikir, ini adalah kesempatan yang sangat sulit didapat, tidak tahu kapan dapat bertemu dengan mereka lagi.  Akhirnya kami pun pulang. Namun, hubungan kami semua tidak putus sampai disana, kami semua masih berhubungan melalui social media. Pengalaman ini merupakan pengalaman yang tidak akan terlupakan sampai kapanpun, dan saya berharap dapat mengikuti kegiatan ini lagi jika diberikan kesempatan.

Nelly Angelia (1701328746)